Kisah Pencipta Black Box Kehilangan Ayah karena Insiden Pesawat

Artikel Terbaru Lainnya :



  Ayo  Jalan Terus !  - Black box atau kotak hitam menjadi benda yang paling dicari setelah ada insiden kecelakaan pesawat terbang. Rupanya kisah terciptanya black box juga dilatarbelakangi sebuah kecelakaan pesawat.

Meski disebut kotak hitam, sebetulnya warna benda itu adalah oranye. Black box mampu merekam data pesawat hingga percakapan yang ada di dalamnya sehingga amat berguna dalam investigasi penyebab kecelakaan.

Mantan KSAU Chappy Hakim yang juga pengamat penerbangan menulis dalam bukunya, 'Berdaulat di Udara: Membangun Citra Penerbangan Nasional', menulis bahwa mulanya black box dikembangkan untuk kebutuhan riset dan pengembangan. Sehingga industri pesawat terbang bisa terus memperbaiki diri.

Black box yang kita kenal saat ini memiliki 2 komponen besar yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Di kalangan pakar, istilahnya lebih populer disebut electronic flight data recorders. Sedangkan saat pertama kali ditemukan, namanya adalah ARL Flight Memory Recorder.

ARL Flight Memory Recorder pertama kali ditemukan oleh David Warren (1925-2010). Pada 1952-1983, dia bekerja di Aeronautical Research Laboratories (ARL) sebagai Peneliti Utama Sains. Lembaga yang berpusat di Melbourne, Australia, itu sekarang jadi bagian dari Defence Science and Technology Group.

Dikutip dari situs resmi Departemen Pertahanan Australia, di tahun 1953 David diminta untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan misterius pesawat Comet. Pesawat itu tercatat yang pertama memakai mesin jet.

David terpikir untuk mendesain alat yang bisa merekam percakapan di kokpit. Namun rupanya perlu 5 tahun agar ide brilian David itu dianggap penting di dunia penerbangan.

Inspirasi untuk membuat alat perekam percakapan di pesawat sebetulnya sudah terbersit sejak David kehilangan ayahnya. Ayah David tewas pada tahun 1934 dalam insiden pesawat pertama di Australia. Insiden itu dikenal dengan peristiwa hilangnya Miss Hobart di Selat Bass.

Kado terakhir yang diterima David dari ayahnya adalah sebuah set kristal (crystal set). Gawai ini populer pada masa itu untuk mendengarkan radio. 

Masa sekolahnya dia isi dengan hobi merakit radio. Hingga akhirnya di kemudian hari dirinya mendesain purwarupa black box.



Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 



Back to Top