Artikel Terbaru Lainnya :
Ayo Jalan Terus ! - Turut sertanya warga non muslim dalam Reuni Akbar 212 yang berlangsung Ahad, 2 Desember 2018 telah diketahui banyak pihak. Seorang dari mereka datang untuk membuktikan betapa damai dan tolerannya umat Islam di Indonesia, sekaligus untuk mematahkan stigma bahwa kelompok 212 merupakan kelompok radikal dan intoleran.
Atau seorang pria yang mengaku panitia Reuni Akbar namun tak bisa menunjukkan kartu identitas saat diinterogasi peserta lainnya.
Tercyduk lagi !!!
kemaren Cebong perempuan,skrng cebong lelaki
Nyusup ngaku2 jadi Panitia,
begitu diminta identitas kaya supir bajaj,ngeles kagak jelas.
Itulah ciri khas cebong 😀
Bayaranya rada mahal neh 😂😂#ReuniAkbar212diMonas #2019GantiPresiden#2019PrabowoSandi pic.twitter.com/CzjYdHZGmL — #2019PrabowoSandi 🇮🇩🇯🇴#Freedom4Palestine (@JayaSatrianie) December 3, 2018 David Fong, dan beberapa umat non muslim lainnya seperti Arlex Wu, LetJen (Purn) Johannes Suryo Prabowo, Charles Simarmata, Lieus Sungkharisma, Iyut, dan masih banyak lainnya tampil jujur untuk membuktikan bahwa ketakutan dan fitnah yang disebar sebagian pendukung Jokowi kepada kelompok 212 adalah tidak benar.
Saya non muslim, hadir di acara 212 kemarin, ingin membuktikan kepercayaan saya bahwa Islam itu damai dan toleran, sya tdk menyamar pake peci/topi tauhid, tpi mereka senyum dan menyapa saya.— IG david.fong_ (@davidfong_) December 3, 2018
Islam yg mana yg kalian sebut radikal dan intoleran itu? pic.twitter.com/q2asJU5vWz
Sebuah pertanyaan menohok pun diajukan David Fong:
"Islam yang mana yang kalian sebut radikal dan intoleran?"
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News