Ngaku Bisa Hidupkan Orang Mati, Pendeta Ini Salah Satu Terkaya di Dunia

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo  Jalan Terus !  -  Pendeta Alph Lukau di Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel) yang menjadi bahan olok-olok karena aksinya 'menghidupkan kembali' orang mati, diketahui memiliki gaya hidup mewah. Lukau disebut punya pesawat pribadi, mobil-mobil super mewah dan selalu dikawal saat bepergian ke gerejanya.

Seperti dilaporkan media lokal Afsel, The Sowetan dan media lokal sde.co.ke, Rabu (27/2/2019), sosok pendeta Lukau banyak dibahas dan menjadi pemberitaan utama media-media Afrika setelah dia mengklaim bisa menghidupkan orang mati. 




Video yang menunjukkan aksi pendeta Lukau saat 'menghidupkan kembali' orang mati menjadi viral dan menuai olok-olokan di media sosial. Komisi Kemajuan dan Perlindungan Komunitas Budaya, Keagamaan dan Linguistik setempat menyatakan 'aksi itu direkayasa untuk mendapatkan uang dari orang-orang tak berdaya'.

Laporan media lokal menyebut pendeta Lukau yang oleh para pengikutnya disebut 'Wakil Tuhan' ini merupakan salah satu pendeta terkaya di dunia. Pendeta yang merupakan pendiri gereja bernama Alleluia Ministries International ini diperkirakan memiliki kekayaan hingga 13,8 miliar Rand Afsel atau setara Rp 13,9 triliun.

Gaya hidupnya yang mewah bisa terlihat dari foto-fotonya di media sosial. Dia disebut memiliki jet pribadi dan sederet mobil mewah seperti Rolls Royce, Ferrari, Range Rover, Bentley hingga Lamborghini. Tak hanya itu, pendeta Lukau juga memiliki sejumlah motor gede dengan modifikasi super mewah.

Gereja yang dipimpin pendeta Lukau dilaporkan memiliki sekitar 95 ribu jemaat dan memiliki cabang di banyak negara, seperti Zambia, Namibia, Republik Demokratik Kongo, Angola, hingga ke Eropa dan Amerika Selatan. Gereja yang didirikan 24 Februari 2002 itu baru merayakan ulang tahun ke-17 pada Minggu (24/2) lalu. Di media sosial, pendeta Lukau memiliki 89 ribu follower Instagram dan lebih dari 21 ribu follower Twitter.

Tahun 2014, pemerintah kota Johannesburg harus melakukan intervensi dan menghentikan pembangunan gedung gereja miliki gereja pendeta Lukau di area Lyndhurst, karena alasan keamanan. Gereja itu beroperasi di sebuah properti dan gedung tambahan tetap dibangun meski faktanya area itu tidak diperuntukkan bagi tempat ibadah. 

Gereja yang dipimpin pendeta Lukau kini beroperasi di Kramerville, Sandton, yang menjadi lokasi aksi viral 'menghidupkan' orang mati yang jadi ejekan publik. Selain aksinya 'menghidupkan' orang mati, pendeta Lukau juga diklaim memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. 


Dilaporkan The Sowetan, pendeta Lukau juga memiliki sebuah perusahaan investasi dan ini membuatnya tahu betul soal cara mengeruk uang.

Tahun 2017, menurut The Sowetan, pendeta Lukau mematok harga tiket 5 ribu Rand Afsel (Rp 4,9 juta) untuk tempat duduk VVIP dalam salah satu ibadahnya. Saat itu, tiket untuk VIP dipatok seharga 1.500 Rand Afsel (Rp 1,4 juta) dan tiket paling murah ditetapkan seharga 450 Rand Afsel (Rp 448 ribu).

Tahun 2016, Lukau menuai kontroversi karena menggelar konferensi pernikahan dengan mematok biaya 5 ribu Rand Afsel untuk wanita-wanita yang ingin mencari suami. Seorang wartawan lokal mempertanyakan acara itu dengan menyatakan: "Haruskah umat Kristen memberi kepada pendeta-pendeta kaya?"

Selama ini, pendeta Lukau menikmati status VIP, bahkan dia harus dikawal secara khusus saat berangkat ke gereja untuk berkhotbah. Pendeta Lukau juga pernah memimpin pernikahan Duduzile Zuma, putri Presiden Afsel Jacob Zuma, tahun 2011 lalu.

Pendeta Afsel Alph LukauPendeta Afsel Alph Lukau Foto: Instagram/@alphlukau

(nvc/ita)

Ngaku Bisa Hidupkan Orang Mati, Pendeta Afrika Jadi Bahan Olok-olok



- Aksi seorang pendeta di Johannesburg, Afrika Selatan(Afsel), yang diklaim mampu menghidupkan orang mati memicu kehebohan di media sosial. Banyak netizen melakukan parodi atas aksi pendeta bernama Alph Lukau yang terekam video yang menjadi viral itu. 

Seperti dilansir AFP dan BBC, Rabu (27/2/2019), video yang menunjukkan pendeta Alph Lukau dari Alleluia Ministries International di Johannesburg sedang 'menghidupkan' seorang pria yang disebut telah meninggal dunia, mencuat sejak akhir pekan lalu dan dengan cepat menjadi viral.

Dalam video itu terlihat pendeta Lukau meletakkan kedua tangannya di atas seorang pria berpakaian serba putih yang terbaring di dalam sebuah peti mati. Dia kemudian berkata 'bangkit' ke arah pria di dalam peti mati itu. 

Tak lama kemudian, pria tersebut bangun dengan mulut menganga dan duduk di dalam peti mati. Hal itu disebut mukjizat dan disambut sorakan jemaat lainnya. BBC melaporkan bahwa aksi itu dilakukan pendeta Lukau di luar gedung gerejanya yang ada di dekat Johannesburg.





"Tidak ada mukjizat seperti itu," tegas Komisi Kemajuan dan Perlindungan Komunitas Budaya, Keagamaan dan Linguistik (Komisi HAM CRL) kepada televisi nasional Afsel dan dilansir BBC. "Aksi itu direkayasa untuk berusaha mendapatkan uang dari orang-orang tak berdaya," imbuh Komisi HAM CRL.

Aksi itu menjadi bahan olok-olok para pengguna media sosial. Hanya dalam beberapa jam, tagar #ResurrectionChallenge menjadi trending di Twitter dengan kebanyakan pengguna media sosial itu memposting foto dan video parodi adegan kebangkitan orang mati seperti yang dilakukan pendeta Lukau. 






Salah satu pengguna Twitter bernama Jusca memposting foto dirinya sendiri dengan raut wajah terkejut dan sedang duduk di dalam bathtub. "Alarm saya baru saja menghidupkan saya kembali untuk bangun," tulis Jusca dalam keterangan fotonya. 

Seorang netizen lainnya bernama Dikano Sino memposting sebuah video yang menunjukkan sebuah ruang kelas berisi para siswa yang terbaring di meja dan saat sang guru datang, para siswa itu melakukan gerakan seolah 'dihidupkan kembali.

Aksi pendeta Lukau itu menuai gugatan dari tiga rumah duka yang menyebut pihak mereka ditipu oleh 'skema' semacam itu. Ketiga rumah duka itu terdiri dari Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Services dan Black Phoenix. Mereka yang menyediakan peti mati dan mobil jenazah secara tidak langsung dianggap terlibat dalam aksi si pendeta.

Kepada media lokal, ketiga rumah duka itu menyebut perwakilan pihak gereja yang dipimpin pendeta Lukau telah menipu mereka dengan beberapa cara. Ketiga rumah duka itu akan mengajukan gugatan hukum secara resmi terhadap si pendeta karena dianggap telah mencoreng reputasi mereka. 

"Sebagai Layanan Pemakaman Kings & Queens, kami ingin menjauhkan diri kami dari hal yang disebut sebagai menghidupkan kembali orang mati. Kami sedang dalam proses mengajukan langkah hukum atas kerusakan berbahaya pada citra kami ini," demikian pernyataan pihak Kings & Queens. 

Pihak Gereja Allelulia sendiri, seperti dikutip media lokal The Sowetan, enggan mengomentari kritikan dan kecaman yang muncul. Kepada media lokal, pihak gereja menyebut aksi itu bukanlah 'mukjizat membangkitkan orang mati'. Pihak gereja menyatakan bahwa pria yang 'meninggal' itu faktanya 'sudah hidup' saat dibawa ke lokasi aksi di Kramerville dan pendeta Lukau hanya 'melengkapi mukjizat yang telah dimulai Tuhan'. 




(nvc/ita)




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 



Back to Top